Posted by : Unknown Sabtu, 10 Agustus 2013

"Maaf lahir batin yaa nyom"

dua hari ini pesan seperti itu terus ku terima, ya ku senang menerima pesan itu dan aku pun senang membalasnya. Sebuah diksi dan struktur kata yang sederhana namun menarik bak mata air yang menyejukan tanah yang kering. Tapi mata air tak semua bersifat perennial (terus-menerus) ada pula yang bersifat ephemeral (kadang-kadang).
Mungkin susunan kata ini lebih tepat bagaikan kunang-kunang. Mengeluarkan cahaya yang bersifat "sinar dingin" tanpa mengandung ultraviolet. Tentu menenangkan sebuah cahaya yang dapat kita kerap nikmati tanpa harus terganggu hawa panas. Tapi bukankah kunang-kunang dewasa hanya hidup dalam hitungan minggu?

Lalu apa berarti maaf ini hanya sementara?
Kesalahan dan maaf itu bagai lilin dan api setiap manusia memiliki lilin dalam dirinya masing-masing, kesalahan merupakan api untuk sang lilin. Maaf merupakan upaya memadamkan api dalam diri manusia. Namun tanpa maaf pun api akan padam, karena lilin akan habis tergerus jilatan api.

Lalu apa kita tidak perlu meminta maaf? Toh api akan padam dengan sendirinya.
Iya api akan padam dan juga menghilangkan lilin itu lalu menyebabkan gelap yang kelam melekat dalam diri manusia

Yaa mungkin saja ada angin sejuk dari antah berantah yang dapat memadamkan api kesalahan kita
Yaa sudahlah tak perlu diperdebatkan lebih lanjut
Saya pribadi dengan niat tulus meminta maaf kepada semua
Rekan-rekan akademis dari SD Depok Jaya 1, SMP 2, SMA 5, Vokom UI 09 serta PE Manajemen UI 2012
Rekan-rekan kerja di memobee.com, Centric, Ideoworks, AgrakomPR serta semua yang pernah bertemu, mengenal, dan bekerja sama dengan Saya
Mohon maaf lahir batin yaa gengs, saya masih manusia yang banyak salah dan banyak kurangnya
Salam juga dari pacar saya neh :D


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Halaman

Blogroll

About

wirausaha sukses

- Copyright © 3 | @tenyomsakti -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -