Archive for Maret 2014
Bukan Satu-satunya
“aku jalan ya sayang”
seperti
biasa disetiap pagi kamu pamit untuk pergi dengan meninggalkan ku bersama
bayang senyum manis mu di ruang kamar ini
satu-satunya
yang ku bisa lakukan ialah memandangi mu, bukan aku tak mau untuk mendampingi
kamu melewati hari yang sudah pasti melelahkan, tapi
keadaanlah yang harus membuat ku berdiam diri diruang ini. namun
tenanglah sayang ketika kamu kembali ke ruang ini aku akan menyambut mu dan
memberikan peluk kehangatan untuk meruntuhkan semua beban harimu.
aku
hanya bisa terbaring menunggumu, sambil sesekali memandang keluar jendela,
berharap malam segera datang mengantar mu kembali pulang.
‘Blaamm’
ku
terhentak dari kenikmatan memandang langit malam, kamu tergesa masuk ruangan
ini dan membanting dirimu ke ranjang, apa yang terjadi Dina? apa ada yang
menganggu hari mu?
ku
coba menanyakan apa yang terjadi dengan tatapan penuh rasa ingin tahu, tapi
kamu hanya membalasnya dengan menyentuh wajah ku seraya berkata
“beruntung
aku masih punya kamu Gi yang selalu menunggu ku”
Sudahlah
aku sungkan untuk mengganggu mu yang nampaknya sudah memiliki hari yang buruk,
lebih baik ku berbaring disampingmu dan membiarkan dirimu terlelap agar beban hari
ini dapat terlepas dalam tidur mu.
Ku
terbangun, ketika ku mengendus bahwa kau sudah tidak berbaring disisi ku,
dengan setengah mata tertutup ku mencoba mencari mu disudut ruang kamar ini, ya
ku menemukanmu terduduk lesu bersandar dipintu.
Dengan
telapak tangan kiri menutup mulut mu dan tangan kananmu menggenggam hp yang
kamu tempelkan di telinga kananmu, perlahan air mata mu pun mengalir.
“Dasar
ANJING lo Di, setelah semua yang udah gue korbanin buat lo dengan enaknya lo mutusin
hubungan kita, dasar brengsek lo emang” teriak mu
Seketika
ku terbangun dari kasur mendengar kamu berteriak dan berpikir apa aku bukan
satu-satunya anjing yang kamu piara? ah sudahlah jika aku bukan satu-satunya
anjing yang kau piara, tapi aku pasti satu-satunya anjing yang kamu sayang, ku
pun memutuskan turun dari kasur dan naik ke pangkuan mu mencoba memberikan
kehangatan.
PS: ini cerita fiksi pertama yang gue publish :))